-
Keteladanan Rasulullah sebagai Seorang Suami
ALLAH Maha Agung yang menciptakan manusia dan menuntunnya menuju jalan bahagia, telah mengutus para Rasul ke muka bumi di setiap masa untuk membimbing umat manusia kepada kebenaran sekaligus mengajarkan mereka cara meraihnya. Ya, Allah tidak membiarkan kerajaan lebah tanpa ratu, singgasana semut tanpa raja, demikian juga manusia sebagai makhluk terbaik tidak akan dibiarkan tanpa diutusnya seorang Rasul sebagai pemberi petunjuk dan pemimpin bagi umat manusia. Oleh karenanya, Para Nabi menjadi rujukan satu-satunya dalam mengetahui bagaimana sikap yang patut dilakukan dalam mengarungi kehidupan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan terbaik di kalangan para Nabi karena ajarannya merupakan risalah terakhir telah merangkum seluruh ajaran nabi-nabi sebelumnya. Tidak ada Rasul setelah Nabi…
-
Pohon Keturunan Nabi Ibrahim
Nabi akhir zaman yang dinantikan semesta akan lahir di tempat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam meninggalkan amanah yang dititipkan. Yaitu putranya, Nabi Ismail yang sejak dini ditinggalkan di lembah Bakkah, tempat yang suci. Namun diperlukan masa yang cukup lama sebelum akhirnya kelahiran Sang Kebanggaan Umat Manusia itu terjadi. Cahaya Sang Nabi pun berlanjut dibawa oleh silsilah keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Nabi Ismail memiliki 12 anak. Di antara putranya tersebut, ada yang bernama Nabit tampak memiliki keistimewaan dari yang lain. Keistimewaan itu lantas diturunkan kepada anak cucunya, Ya’rub, Teyrah, Nahur, Mukawim, Udad dan Adnan. Tampak jelas bahwa mereka memiliki ciri khusus yang mampu mengemban amanah berupa cahaya Risalah dan Kenabian dalam sulbi mereka.…
-
Mereka pun Berlari menuju Cahaya…
Saat itu, Amir bin Rabiah, Abu Hudzaifah putra Utbah Bin Rabiah, Ubaidah bin Jarrah, Usman bin Maz’un beserta kedua saudaranya Kudamah dan Abdullah, Asma binti Umais, Ummu Ayman dan istri Abbas paman nabi Ummu Fadl, serta saudara Ali, Ja’far bin Ali Thalib, satu per satu bersimpuh dihadapan Nabi mengikrarkan keislamannya.[1] Agama Islam menyebar begitu cepat di kalangan insan-insan yang haus nilai luhur dan kebenaran. Penduduk Makkah terus berlarian menuju sumber cahaya untuk menjadi manusia yang utuh. Demikianlah yang terjadi di tiga tahun pertama kenabian. Kala itu dakwah Islam masih tersebar dalam lingkup yang sangat terbatas. Para Sahabat menyampaikan kebenaran Islam secara individu dan sembunyi-sembunyi. Wahyu Ilahi satu per satu turun…