Periode Makkah setelah Masa Kenabian

Tahun ke-1 Kenabian ·      Penyampaian risalah kenabian oleh Malaikat Jibril kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di Jabal Nur, tepatnya di gua Hira.

·      Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan wahyu pertama di gua Hira.

·      Diturunkannya ayat pertama, 1-5 surat Al-‘Alaq, pada tahun ke-610 Masehi atau 13 tahun sebelum Hijriah. Pada saat itu Rasulullah berusia 40 tahun. Dan selama 3 tahun itu, Rasulullah menyebarkan agama Islam secara sembunyi-sembunyi.

·      Masuk Islamnya Sayidah Khadijah radiyallahu ‘anha.

·      Masuk Islamnya Sayidina Ali bin Abi Thalib radiyallahu ‘anhu.

·      Masuk Islamnya Sayidina Zaid bin Haritsah radiyallahu ‘anhu.

·      Masuk Islamnya Sayidina Abu Bakar radiyallahu ‘anhu.

·      Masuk Islamnya Sayidina Zubair bin ‘Awwam radiyallahu ‘anhu.

·      Masuk Islamnya Sayidina Utsman bin ‘Affan radiyallahu ‘anhu.

·      Berkumpulnya kaum Muslimin di Darul Arqam.

 

Tahun ke-2 Kenabian ·      Berlangsungnya penyebaran Islam secara sembunyi-sembunyi.

 

Tahun ke-3 Kenabian ·      Berlangsungnya penyebaran Islam secara sembunyi-sembunyi.

 

Tahun ke-4 Kenabian ·      Dimulainya periode baru penyebaran Islam secara terang-terangan dengan turunnya surat Al-Syu’ara 214 atau surat Al-Hijr ayat 94 pada tahun ke-4 kenabian. (Dengan demikian, Rasulullah menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun).

·      Dengan turunnya perintah berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mulai berdakwah kepada orang-orang terdekat atau kerabatnya.

·      Semenjak saat itu, Rasulullah senantiasa menyampaikan tentang Islam kepada orang-orang yang datang ke kota Makkah setiap tahun di musim haji.

·      Penyebaran Islam secara terang-terangan di kota Makkah berlangsung selama 10 tahun.

 

Tahun ke-5 Kenabian

 

·      Hijrah ke Habasyah (Ethiopia) pada bulan Rajab.

 

Tahun ke-6 Kenabian ·      Kaum kafir Quraisy Makkah mengirimkan beberapa perwakilan ke Habasyah agar Raja Najasyi bersedia mengirim mereka kembali ke Makkah.

·      Masuk Islamnya Sayidina Hamzah bin Abdul Muthalib radiyallahu ‘anhu.

·      Sayidina Abu Bakar radiyallahu ‘anhu menyeru orang-orang musyrik Makkah di Masjidilharam untuk masuk Islam.

·      Orang-orang musyrik Makkah memukuli dan menganiaya Sayidina Abu Bakar radiyallahu ‘anhu dan orang-orang Muslim yang ada di Masjidilharam yang menyeru mereka agar masuk Islam.

·      ‘Utbah bin Rabi’ah mendesak Rasulullah agar berhenti menyebarkan agama Islam dengan iming-iming akan diberikan harta, takhta, dan jabatan.

·      Rasulullah membacakan ayat ke-38 surat Al-Fushilat kepada ‘Utbah bin Rabi’ah.

·      Masuk Islamnya Sayidina Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu pada umur 26 tahun pada bulan Zulhijah tahun ke-6 kenabian.

·      Rasulullah dan para kaum Muslimin mulai keluar dari Darul Arqam.

·      Orang-orang kafir Makkah bersumpah akan membunuh Baginda Nabi beserta kaum Muslimin.

 

Tahun ke-7 Kenabian ·      Berkumpulnya Bani Hasyim dan Bani Muthalib di Syi’bi Abi Thalib untuk melindungi Baginda Nabi.

·      Bermulanya tahun boikot pada 1 Muharam yang berlangsung selama 3 tahun.

·      Berkumpulnya kaum musyrik Makkah untuk bersepakat memutus segala macam hubungan dengan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, tidak mau menerima pernikahan dengan anak-anak perempuan mereka, memutus keran peredaran sumber makanan dan minuman kepada mereka hingga diserahkannya Baginda Rasul kepada mereka. Agar perjanjian ini tidak dengan mudah dilanggar, mereka pun menggantungkan selembar piagam perjanjian di dinding Kakbah.

·      Mansur bin Ikrimah, orang yang menulis poin-poin boikot, menjadi lumpuh berkat doa Rasulullah.

·      Para penghuni Syi’b mulai merasakan kelaparan dan kesusahan.

·      Rasulullah, Sayidah Khadijah, dan Abu Thalib menggelontorkan semua hartanya demi menghidupi para penghuni Syi’b.

·      Banyak orang yang meninggal, anak-anak kecil yang menangis, dan orang-orang yang memakan dedaunan, kulit binatang kering dikarenakan tidak menemukan bahan makanan.

·      Beberapa orang Makkah seperti Hakim bin Hisyam dan Hisyam bin ‘Amr mengirimkan pasokan makanan ke Syi’b secara sembunyi-sembunyi.

 

Tahun ke-8 Kenabian ·      Boikot yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib masih terus berlanjut.

 

Tahun ke-9 Kenabian ·      Boikot yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib masih terus berlanjut.

 

Tahun ke-10 Kenabian ·      Piagam boikot yang ditempel di dinding Kakbah -selain bagian yang bertuliskan lafal “Dengan menyebut asma-Mu, ya Allah”- dimakan oleh ulat.

·      Diwahyukannya perihal ulat yang memakan perjanjian boikot kepada Baginda Nabi yang kemudian Beliau sampaikan kepada Abu Thalib.

·      Abu Thalib dan saudara-saudaranya pergi menemui para pembesar kaum musyrik untuk mengabarkan perihal ulat yang memakan perjanjian boikot selain yang bertuliskan lafal basmalah. Apabila kabar ini benar, maka mereka harus mengakhiri boikut, tetapi apabila salah, maka mereka bersedia menyerahkan Baginda Rasul kepada kaum musyrik Makkah.

·      Kaum musyrik yang melihat perjanjian boikot, selain yang bertuliskan lafal basmalah, telah dimakan oleh ulat mengatakan bahwa itu adalah sihir dan mereka mengingkarinya.

·      Orang-orang Makkah: Hisyam bin ‘Amr, Zuhair bin Abi Umayyah, Muth’im bin ‘Adiy, Abul Bakhtari bin Hisyam, dan Zam’ah bin Aswad berkumpul dan bersepakat untuk mengakhiri keputusan boikot yang dilakukan kepada Bani Hasyim dan umat Islam. Mereka membicarakannya kepada para pembesar kaum musyrik. Muth’im bin ‘Adiy pergi ke dalam Kakbah untuk merobek piagam boikot dan melihat lembaran selain yang bertuliskan lafal basmalah yang dimakan ulat.

·      Berakhirnya masa boikot yang telah berlangsung selama 3 tahun lamanya.

·      Rasulullah dan para Sahabat keluar dari Syi’b untuk kembali ke rumah masing-masing dan kembali berbaur dengan masyarakat setempat.

·      Terjadinya Tahun Kesedihan.

·      Wafatnya Sayidah Khadijah radiyallahu ‘aha.

·      Abu Thalib sakit keras.

·      Para pembesar kamu musyrik mendekati Abu Thalib dan berbicara kepadanya agar mencari celah untuk dapat dekat dengan Rasulullah.

·      Abu Thalib memanggil Baginda Nabi untuk berbicara dan menanyakan apa yang sebenarnya Beliau inginkan dari orang-orang Makkah. Rasulullah pun menjawab bahwa yang diinginkannya dari mereka hanyalah ucapan lafal La Ilaha Illallah.

·      Rasulullah sekali lagi mengajak Abu Thalib kepada keimanan dan memintanya mengucapkan La Ilaha Illallah.

·      Wafatnya Abu Thalib pada 15 Syawal, 3 tahun sebelum hijrah.

·      Semakin bertambahnya cari-maki dan penganiayaan orang-orang Musyrik kepada Baginda Nabi.

·      Dilemparkannya lumpur kepada Baginda Nabi.

·      Abu Lahab menempatkan Rasulullah di bawah perlindungannya selama beberapa waktu tertentu.

·      Orang-orang musyrik mendesak Abu Lahab agar menghentikan perlindungannya kepada Baginda Nabi.

·      ‘Uqbah bin Abi Mu’aith meludahi wajah Baginda Nabi lalu turun ayat ke-27 sampai 29 surat Al-Furqan.

·      ‘Uqbah bin Abi Mu’aith, Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf mencemooh dan mencaci-maki Baginda Nabi saat Beliau sedang tawaf bersama Sayidina Abu Bakar dan Sayidina Utsman radiyallahu ‘anhuma.

·      Rasulullah memberi kabar gembira kepada Sayidina Abu Bakar dan Sayidina Utsman radiyallahu ‘anhuma bahwa Allah akan meninggikan agama-Nya dan menolong mereka.

·      Abu Jahal, Walid bin Mughirah, dan orang ketiga lainnya berniat membunuh Rasulullah saat tengah salat di Kakbah tetapi dilindungi oleh Allah dan turunnya ayat ke-9 surat Yasin.

·      Dipukulnya Rasulullah oleh orang-orang musyrik.

·      Para pembesar kaum musyrik Makkah bersumpah untuk membunuh Baginda Rasul dan perlindungan yang diberikan Allah kepada Beliau.

·      Sayidah Hawlah binti Hakim, istri dari Sayidina Utsman bin Madz’un, meminta Baginda Rasul menikahi salah satu dari putrinya untuk menjadi pendamping Beliau yang kini hidup sendiri sepeninggal Sayidah Khadijah, dan menawarkan Sayidah Saudah.

·      Pernikahan Baginda Nabi dengan Sayidah Saudah binti Zam’ah radiyallahu ‘anha.

·      Rasulullah bersama dengan Zaid bin Haritsah pergi ke Thaif 1-3 hari sebelum bulan Syawal untuk mengajak penduduk Thaif mengimani Allah dan agama Islam, dan agar berkenan membantu Beliau dalam menyebarkan agama Islam dan bergerak bersama-sama Beliau.

·      Pertemuan Rasulullah dengan para pembesar Bani Tsaqif di Thaif dan Beliau dakwah kepada mereka.

·      Orang-orang Bani Tsaqif menolak ajakan dakwah Rasulullah dan usaha mereka menganiaya Baginda Nabi.

·      Rasulullah mencari perlindungan di kebun ‘Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah dari kezaliman penduduk Taif. Di sini Rasulullah mendirikan 2 rakaat salat dan memanjatkan doa.

·      Adas memberi jamuan buah anggur kepada Baginda Rasul dan menyatakan dirinya masuk Islam.

·      Malaikat Jibril dan Malaikat Gunung datang menemui Baginda Nabi di Qarnus Saalib saat Beliau tengah berada dalam perjalanan kembali menuju kota Makkah.

·      Masuk Islamnya para jin yang mendengarkan lantunan Al-Qur’an Baginda Nabi saat Beliau mendirikan salat di Nahlah saat perjalanan pulang dari Thaif ke Makkah.

·      Turunnya ayat ke-29 surat Al-Ahqaf.

·      Rasulullah bermukim di Nahlah saat perjalanan pulang dari Thaif ke Makkah.

·      Rasulullah bermukim sejenak di Gua Hira sebelum memasuki Makkah.

·      Rasulullah mengirim utusan, ‘Uraiqit, (secara berurutan) kepada Ahnas bin Syarik, Suhail bin ‘Amr, dan Muth’im bin ‘Adiy untuk meminta perlindungan.

·      Rasulullah mendapatkan perlindungan dari Muth’im bin ‘Adiy dan kembali ke Makkah pada hari Selasa 23 Zulkaidah.

·      Rasulullah menyampaikan dakwah kepada orang-orang Madinah yang datang ke kota Makkah untuk membuat kesepakatan dengan orang-orang Quraisy perihal kaum Khazraj.

 

Tahun ke-11 Kenabian ·      Mukjizat Isra Mikraj pada 27 Rajab.

·      Turunnya perintah salat 5 waktu.

·      Datangnya 6 orang dari kaum Khazraj Madinah (As’ad bin Zurarah, ‘Auf bin Haris, Rafi’ bin Malik, Qutbah bin ‘Amir, ‘Uqbah bin ‘Amir, Jabir bin Abdullah) ke Makkah pada musim haji untuk menemui Baginda Nabi di ‘Aqabah dan pernyataan mereka untuk masuk Islam pada 10 Zulhijah.

·      Kembalinya orang-orang Islam Madinah ke Madinah untuk mengajarkan Islam di sana.

 

Tahun ke-12 Kenabian ·      Baiat Aqabah: sejumlah 12 orang mewakili anggota keluarganya datang dari Madinah menemui Baginda Nabi didampingi Sayidina Abu Bakar dan Sayidina Ali di Aqabah.

·      Diutusnya Sayidina Mus’ab bin Umair ke Madinah untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Madinah.

·      Masuk Islamnya Usaid bin Hudair dan S’ad bin Muadz radiyallahu ‘anhuma.

·      Masuk Islamnya ‘Amr bin Jamuh radiyallahu ‘anhu.

·      Tersebarnya agama Islam di Madinah.

·      Hijrahnya Abu Salamah radiyallahu ‘anhu ke Madinah pada 10 Muharam.

 

Tahun ke-13 Kenabian ·      Baiat Aqabah ke-2: sejumlah 75 orang Muslim (2 di antaranya adalah perempuan) datang dari Madinah menemui Baginda Nabi pada musim haji untuk berbaiat kepada Beliau di Aqabah.

·      Turunnya perintah hijrah ke Madinah pada tahun 622 M.

·      Hijrahnya kaum Muslimin Makkah menuju Madinah.

·      Wafatnya Sahabat Barra’ bin Ma’rur, orang pertama yang berbaiat kepada Baginda Nabi dalam Baiat Aqabah ke-2.

 

 

***

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *